Bapak Natsir selalu hidup sederhana dalam berpakaian, bahkan pada saat dia menjadi Pendana Menteri di tahun 1950. Dia sosok orang dengan pakaian paling jelek di antara semua pejabat di Yogyakarta. Itulah satu-satunya pakaian yang dimilikinya. Hingga beberapa minggu kemudian, seluruh staf yang bekerja di kantornya berpatungan membelikannya sehelai baju yang lebih pantas.
Pria ini bersuku Minangkabau yang lahir di kota Alahan Panjang sekitar 30 mil sebelah selatan Solok), Sumatra Barat tanggal 17 Juli 1907. Natsir tumbuh di kalangan masyarakat yang sangat relijius. Kampung halamannya adalah daerah pertanian yang sangat makmur.